2.2.a.10.1. Jurnal Refleksi - Minggu 12

 

“Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama” 

(Nadiem Makarim)


Tugas 2.2.a.10.1 Jurnal Refleksi Minggu ke 12

Model 8 Model Driscoll

By

Nurhasnah,ss

UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa

CGP Angkatan ke- Kab. Tangerang

Saturday, 13th November 2021

Fasilitator    : Ibu Dwi  Yoga Peny Hadyanti,M.Pd

Pengajar praktik    : Ibu Murni Fadilah,S.Pd



    Pada minggu ini kami CGP Angkatan ke 3  mempelajari tentang pembelajaran sosial emosional (PSE). Pada modul 2.2.a ini kami banyak mendapatkan ilmu tentang kesadara diri Self awareness), kesadaran sosial  (social awareness) dan keterampilan berelasi

    Pembelajaran  Sosial emosional berbasis mindfulness adalah upaya untuk menciptakan ekosistem sekolah yang mendorong berkembangnya budi pekerti selain intelektual murid yang kita dampingi di sekolah.   Pembelajaran sosial emosional  mengajarkan murid untuk menyadari ,melihat, mendengarkan dan merasakan pengalaman belajar sikap positif tentang aspek sosial emosional dan berempati  pada orang lain. 

    Mindfulness bisa membantu kita sebagai pendidik   untuk mengontrol dan mengelola emosi dalam menghadapi murid yang beragam character  building nya.  Di tambah lagi masa pandemi menjadikan mental murid kita loose education .   Recovery  character yang hilang membutuhkan waktu dan energi yang super  luar biasa menguras emosi dan tenaga  pendidik.  Situasi yang berat bisa saja menjadikan seorang pendidik unstable emosi .  Hal itu terjadi karena banyaknya tugas yang dijalankan oleh guru  dengan bersamaan timing mengajar di kelas sehingga   prepare di kelas sering termarginalkan  alhasil mengajar tidak maksimal dan  berdampak pada emosi di dalam kelas .

    Reaksi  emosi yang  diluar kendali  tentunya pernah dialami oleh setiap pribadi manusia apalagi pendidik dimana mereka menghadapi beraneka ragam latar belakang dan character murid .  Jika kita mengalami hal tersebut yang harus kita lakukan adalah mindfulness dan  peka terhadap self awareness . Mindfulness bisa dilakukan dengan teknik STOP yang merupakan akronim dari:

  • Stop  hentikan apapun yang sedang kita lakukan
  • Take  a deep breath  tarik nafas dalam dan sadari  napas keluar dan rasakan udara segar yang masuk melalui hidung.
  • Observe amati apa yang dirasakan pada diri kita 
  • Proceed/ lanjutkan  kembali aktifitas yang terhenti tadi  dengan  perasaan yang tenang dan relax 

    Mindfulness memiliki korelasi dengan diri sebagai kompetensi pembelajaran sosial emosional .  Dengan mengenal emosi  dalam mindfulness tentunya kita  dapat meningkatkan  kemampuan merespon siswa dengan lebih baik dan  tentunya berdampak pada well -being serta kita bisa menjadi role model bagi murid kita. 

    Kemampuan mindfullness, self awarenes,dan  social awareness akan membuat perasaan kita tentram  dan nyaman dalam menghadapi siswa di kelas serta siapa saja yang ada disekitar kita. Ketika  kita dihadapkan pada situasi dan kondisi yang menguras emosi dan energi  tentunya akan menjadikan  emosi kita unsatable.  Hal tersebut akan menjadikan kita hopeless dan cenderung tidak  profesional dalam melaksanakan tugas mengajar di kelas serta interaksi di kelas akan tidak terkondisikan dengan baik sehingga berdapak pada pembelajaran  tidak berjalan dengan baik . Akibat lain yang akan muncul adalah kinerja kita juga akan berdampak tidak maksimal /  mengalami kemunduran

    Supaya hal tersebut tidak berkelanjutan  lama dan berlarut-larut  sebaiknya kita sebagai pendidik perlu melakukan pengambilan keputusan  yang bertanggung jawab   untuk menganalisis permasalahan yang terjadi dengan menerapkan  kerangka POOCH. POOCH merupakan akronim dari  Problem/ masalah, Options/alternatif pilihan,outcome/hasil(konsekwensi). Choice/pilihan keputusan, how / bagaimana menjalankan pilihan tersebut

     Collaborative for Academic, socila and emotional learning(CASEL) menjelaskan bahwa  pengmbilan keputusan  yang bertanggung jawab adalah kemampuan seorang  untuk membuat pilihan-pilihan   yang konstruktif  terkait dengan  prilaku pribadi serta interaksi sosial mereka berdasarkan satandar etika dan pertimbangan keamanan dan keselamatan serta norma sosial (https://casel.org/core-competencies/). 

    Keputusan yang diambil merupakan hal penting untuk semua aspek baik emosi. sosial etika  bagi pribadi  dan kenyamanan  dalam berinteraksi tentunya.

    Saya bersyukur telah mendapatkan knowledge   tentang pembelajaran sosial emosioanal.  Saya akan mengimplementasikan dalam pembelajaran yang saya ampu dikelas.  Selain dari pada  itu saya akan menggali informasi dan mencari sumber lain terkait  masalah yang saya hadapi di kelas dan tentunya melakukan mindfulness . Adapun mindfulness yang saya lakukan adalah   melakukan sholat duha dan membaca Alquraan dengan artinya di sela waktu istirahat dan tak lupa  senantiasa bersyukur atas anugrah Rahman dan Rahiim yang sudah Allah berikan kepada saya.

    Agar terealisasi dengan baik pembelajaran sosial emosional   saya membutuhkan dukungan  dari semua warga sekolah  sehingga bisa di follow up dengan  baik  refleksi pembelajaran sosial emosional ini.

     Pelaksanaan pembelajaran  sosial emosional   saya mulai dengan mempraktikkan mindfulness, self awareness dan social awareness. Setelah itu saya akan membagikan  pada rekan lain betapa beneficial dan amazing nya   teknik mindfulness untuk mengontrol emosi yang  unstable. 

 Jika emosi kita tidak terkendali yuk mari kita praktikkan  mindfulness dengan penerapan  STOP



 Salam Guru Penggerak

 Salam Bahagia

Tigaraksa, 13112021

Written  10:27 PM

#gurupenggerak

#cgpangkatan3kabtangerang

#ppgpkemdikbud


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer