2.1.a.9. Koneksi Antar Materi - Modul 2.1

 

“Semua pengetahuan terhubung ke semua pengetahuan lainnya. Yang menyenangkan adalah membuat koneksinya.” 

(Arthur Aufderheide)


Koneksi Antar materi Pembelajaran Berdiferensiasi

Menurut Tomlinson( 2001:45) "Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid"

    Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu cara untuk mengakomodir pembelajaran murid yang berasal dari latar belakang yang berbeda dengan  memenuhi semua  kebutuhan setiap personal murid dengan memperhatikan readiness, minat dan profil belajar murid. Tentunya yang berperan penting juga  adalah lingkungan sekolah yang mendukung  dan membuat murid aman dan nyaman belajar dan merasa dihormati dan dihargai sehingga mereka merasa berada di rumah sendiri.

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi  di kelas bisa dilakukan dengan  beberapa tahapan sebagai berikut:
  1. Learning diferensiasi haruslah berfokus pada pemenuhan kebutuhan belajar murid dan pemenuhan bagaimana pendidik  mengakomodir  need belajar tersebut.  
  2. Steps yang diambil  dan dibuat  terkait dengan tujuan pembelajaran berdiferensiasi secara gamblang dimana guru bisa menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, bisa menciptakan lingkungan yang support  sehingga menumbuhkan interest murid untuk belajar dan pendidik bisa memberikan penilaian berkelanjutan.

Adapun untuk terwujudnya differensiasi dengan  baik perlu dilakukan  beberapa  steps  dikelas dengan cara  antara lain:

  1. Merumuskan tujuan pembelajaran yang hendak di capai
  2. Maping readiness,minat dan profil belajar murid/peserta didik
  3. Melakukan diferensiasi content, process  dan product dalam pembelajaran
  4. Menciptkan suasa lingkungan yang kondusif dan kolaboratif, fun serta ekosistem sekolah  yang friendly.
  5. Merumuskan penilaian yang berkelanjutan.

    Agar pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan pelajar/murid.  Seorang pendidik perlu melakukan identifikasi terhadap need belajar murid yang mana pembelajaran berdiferensiasi perlu berpihak pada murid   dengan didasari  pada need dari  murid diantaranya: Readiness,minat,profil belajar murid serta lingkungan  yang positif yang didalamnya ada atmosfire menghargai dan menghormati sehingga hal tersebut membuat murid interest untuk hadir dan belajar bersama dengan murid lain dan tentunya happy bertemu dengan gurunya. 

    Membuat murid fun dan interest dalam pembelajaran diperlukan strategi diferensiasi yang terencana dan mudah untuk di implementasikan.   Strategi itu adalah:
  1. Menyiapkan strategi diferensiasi konten( merujuk pada materi yang diberikan kepada siswa dengan keberagaman latar belakang mereka)
  2. Menyiapkan diferensiasi proses(merujuk pada proses  pemeblajaran yang dijalankan oleh murid  yang mana  murid memahami materi tersebut
  3. Menyiapkan difernsiasisi product( merujuk pada product base on minat murid bias berupa video tulisan dan lain-lain 




    Dalam Filosofi Ki Hajar Dewantara  ada unsur merdeka belajar  yang bisa diimplementasikan  melalui learning berdiferensiasi. Learning berdiferensiasi bisa  terealisasi dengan baik karena setiap pribadi murid terlahir dengan kodrad zaman dan kodrad alam masing_masing.  Pembelajaran  berdiferensiasi mengakomodir dan memberikan kesempatan belajar setiap murid dengan maping readiness,minat murid, dan profil belajar murid masing-masing

    Peran guru penggerak  bisa mewujutkan merdeka belajar sebagaimana yang dicita- citaka oleh KHD. Apabila  seoarang pendidik memiliki nilai dan peran  yang optimal didalam diri sehingga bisa mengimplementasikan dalam kelas  yang diampu.

     Bersinerji dan berkolaborasi dalam maping  strengthness  yang dimiliki sekolah  dengan cara  berkolaborasi dengan seluruh ekosistem sekolah untuk mendukung readiness,minat, dan profil pelajar  murid  sehingga  pembelajaran berdiferensiasi merupakan visi  bersama  guru penggerak dan guru di sekolah.

    Pembelajaran berdiferensiasi akan terlaksana dengan baik jika sekolah memiliki lingkungan belajar yang positif yang  di support oleh sistem yang  memadai serta  di support oleh  kemampuan pendidik dengan menempatkan  posisi kontrol sebagai menejer di sekolah.  Posisi kontrol yang pas akan membuat murid aman dan nyaman  merasa di hargai dan di sambut dengan baik di sekolah sehingga mereka aman dan nyaman belajar.  Selain dari itu berkolaborasi dengan guru lain merupakan peran penting  untuk mengimplementasikan pembelajaran berdifrensiasi. Mari berkolaborasi dan berinofasi serta bersinergi untuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi  dimulai dari diri.

 Salam  Guru Penggerak
 Salam bahagia


Tigaraksa,08112021
Written
By
Nurhasnah,SS
21:13PM


#cgpangkatan3kabtangerang
#gurupenggerak
#ppgpkemdikbud





 

Komentar

Postingan Populer