2.1.a.10.3 Jurnal Refleksi Mingguan-Minggu ke 11

2.1.a.10.3 Jurnal Refleksi Mingguan-Minggu ke 11

Model Round Robin

By

Nurhasnah,SS

UPT SMP Negeri 2 Tigaraksa

CGP Angkatan ke 3 Kab. Tangerang

 Sunday,7th November 2021

Model Jurnal Round Robin ini menggunakan beberapa pertanyaan kunci  sebagai dasar explorasi  menuliskan refleksi materi yang di pelajari pada minggu ini .  Adapun pertanyaan kunci  tersebut diantaranya:

  1. Apa hal yang paling  anda kuasai  setelah  pembelajaran minggu ini? Mengapa anda merasa hal tersebut bisa membuat anda sangat menguasai?
  2.  Apa  hal yang belum anda kuasai setelah pembelajaran minggu ini? Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?
  3. Apa hal yang masih membingunkan anda pada pembelajaran minggu ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang  membuat hal tersebut membingungkan.

    Minggu ini adalah materi  tentang perangkat pembelajaran Berdiferensiasi.  Sebelum membuat perangkat ajar berdiferensiasi kami CGP   diberikan  steps pembuatan perangkat tersebut dan di informasikan apa saja yang  perlu kami lakukan dalam pembuatan perangkat ajar tersebut.  Setelah itu kami di berikan penguatan dan pencerahan  oleh fasilitator dan instruktur.  Tepat pada hari Jumat jam 13.30 Wib  tanggal 5 November 2021 kami CGP Angkatan ke 3  Kab. Tangerang kelas E,F,G dan H  mendapatkan pendalaman materi oleh  ibu instruktur  Putu Ayu Sutaningrat Pudpa Dewi. Semua sekolah tentunya memiliki keberagaman latar belakang murid  mulai dari yang biasa, luar biasa,  mungkin ada yang slow learner dan berkebutuhan khusus yang masuk di kelas.   Step apa yang dilakukan oleh seorang pendidik yang bisa melacak  murid yang perlu di lakukan approach khusus? Salah satu caranya  adalah mencari  support system  dan berkolaborasi dengan rekan yang memahami kondisi anak tersebut serta mencari cara dan referensi yang bisa membantu murid dan guru tersebut. 

    Pada materi minggu ini yang sudah dipaparkan oleh fasilitator dan instruktur saya  sadar dan saya berfikir   saya mulai menguasai praktek pembelajaran berdiferensiasi dengan  memetakan serta melihat readiness, minat siswa dan product yang di hasilkan oleh siswa pada pembelajaran  yang saya ampu.  Hal yang saya lakukan tersebut  bisa membantu dan memudahkan saya dan murid  saya dalam proses pembelajaran di kelas.  Ketika readiness  sudah maximal dan  saya maping minat murid saya  dengap tepat tentunya  learning  di keas saya akan amazing dan tidak membuat pusing murid saya dalam memahami materi yang di sampaikan oleh guru mereka.

    Materi yang di dapat dalam pembelajaran pada minggu ini  sangat berperan penting dalam peningkatan pembelajaran  di kelas.  Hanya saja saya masih belum paham pada tataran praktik baik di sekolah  bagaimana praktik dengan mengelompokkan siswa base on readiness mereka sementara  pengelompokan itu akan membuat murid yang memiliki keistimewaan dibandingkan dengan murid yang lain akan merasa di marginalkan oleh guru dan teman mereka. Efek dari grouping akan membuat siswa tersebut menjadi pribadi yang memiliki mental yang masih terisolasi , sementara mereka di masukkan oleh orang tuanya agar mereka bisa belajar seperti anak normal lainnya sehingga mereka bisa learning dan growing together sesuai dengan kompetensi mereka masing-masing.  Sebagaimana perkatan Ki Hajar Dewantara  bapak pendidikan kita "setiap anak adalah pribadi yang memiliki goresan yang guru hanya akan menebalkan goresan itu  bukan mengganti goreasn tersebut"

    Dari kendala di lapangan  tersebut saya akan mencoba mencari cara agar  pembelajaran berjalan sesuai step readiness dengan tidak  menciderai murid saya yang berkebutuhan khusus(perhatian khusus).  Saya akan duduk di dekatnya ( memberikan kontol yang lebih dibandingkkan dengan siswa yang lain dan memberikan approach  base on need murid saya. Selain daripada itu saya akan memberikan pemahaman  pada murid yang lain  agar menghormati dan menghargai serta menyayangi  temannya yang istimewa. 

    Setelah saya melakukan step untuk memberikan  pembelajaran berdiferensiasi saya bingung menghadapi orang tua yang komplain kenapa ada anak istimewa bisa masuk di sekolah formal biasa.  Selain dari pada itu penerapan readiness  yang di maping base  on minat   yang didalammya ada anak istimewa.   Hal yang membuat saya bingung adalah implementasi  perhatian khusus pada murid saya  yang lama -kelamaan akan memantik complaint dari  murid saya yang sudah bernalar kritis. Semoga  pada materi berikutnya semakin membuka cakrawala berfikir kami para CGP untuk berinofasi dan memberikan yang terbaik untuk memajukan pendidikan terutama  cakrawala berfikir saya pribadi.

Semangat belajar banyak dan banyak belajar lagi.   Salam guru penggerak,  terus bergerak untuk berbakti pada  Negeri demi selamatkan generasi ibu pertiwi.

Dokumentasi  









 Tigaraksa,07112021

Written

by

Nurhasnah,SS

14:23 PM

#gurupenggerak

#cgpangkatan3kabtangerang

#ppgpkemdikbud






Komentar

Postingan Populer