Alhamdulillah kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menikmati pergantian tahun baru Islam yang jatuh pada tanggal 21 September 2017 yang kita sebut sebagai Tahun Baru Islam yaitu 1 Muharam 1439. Sejarahnya tahun baru islam ini di mulai pada masa khalifah Umar Bin Kahatab R.a 6 tahun setelah wafatnya Rasulullah. Hal tersebut terjadi karena pada masa pemerintahan Umar pengiriman informasi pemerintahan menggunakan surat tapi tidak ada tahunnya dan surat itu di kritik oleh yang menerima tanpa tahun dan lain-lain. Semenjak kejadian itu kalifah bermusyawarah dengan sahabat yang lain untuk menetapkan tanggal dan tahun. Hasil musyawarah para sahabat adalah menentukan awal tahun baru islam pada waktu momentum Hijrahnya Rasulullah dari Makkah ke Madinah.
Peringatan tahun baru ini sangatlah penting dan menggembirakan bagi semua umat islam di dunia tapi tidak menggembirakan bagi kaum muslim yang ada di Rohingya. Mereka tidak bisa menikmati pergantian tahun dari tahun ketahun. Mereka tidak menikmati kebebasan hidup sebagaimana umat manusia dibelahan bumi ini. Setiap detik, setiap jam mereka berlarian menyelamatkan diri dari kejaran etnic Bhudist yang ingin mengahabiskan keturunan mereka supaya punah dan tidak ada lagi di Burma. Kaum muslim Rohingya tidak diberikan identitas, tidak diberikan hak sebagai warganegara. Mereka ditindas,dibunuh,diperkosa dan anak kecil di injak -injak. Tidak adalagi manusia yang manusiawi disana,tidak ada yang peduli. Anak kecil menangis mencari asi ibunya yang sudah tiada, mereka tidak bisa apa-apa,tidak bisa bicara,tidak bisa teriak minta tolong. Anak -anak ini bertahan dengan alam yang baik dan masih aman dengan naluri insaniahnya bahwa Allah itu ada, akan tetapi ada bagian alam yang tidak baik didepan belakng mereka. Mereka kejam, bengis sampai hati merekapun tidak tersentuh mendengarkan tangisan anak kecil dan rintihan para perempuan. Mungkin mereka bukan manusia,karena manusi pastinya punya hati dan rasa iba pada orang yang teraniya dan terluka.
Yakinlah saudaraku masa itu akan berganti seperti janji ALLAH dalam surat assyam. Demi matahari dan sinarnya dipagi hari dan demi bulan apabila iya mengiri. Demi siang hari bila menampakan dirinya demi malam apabila iya menutupi. Firaun tenggelam di laut merah dan kaum tsamut hancur. Bersabarlah tetapkan keyakinan. Kami di Indonesia hanya bisa menggirimkan doa tidak ada kekuatan yang lebih kuat kecuali doa amin
|
Novelist Al Fattah |
|
theatre for Rohingya |
|
Bapak dan Ibu Pimpinan YPI Abdul Fattah |
|
Add caption |
|
kajian Tahun baru islam By Bpk Pimpinan |
|
Add caption |
Komentar
Posting Komentar